BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu kegiatan pasti memerlukan
pengenalan yang sering disebut dengan orientasi. Kegiatan orientasi merupakan
kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa untuk mangenal lingkungan dan sistem
kerja dalam sebuah rumah sakit sebelum melaksanakan praktik di rumah sakit
tersebut. Awal orientasi yang mahasiswa lakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar pada Rabu, 02 Pebruari 2011. Mahasiswa harus benar – benar mengenal
dan memahami lingkungan rumah sakit karena mahasiswa akan melaksanakan praktik
keperawatan pada tingkat lebih lanjut di tempat tersebut. Masa orientasi sangat
penting bagi mahasiswa. Pada masa ini mahasiswa belajar agar bisa beradaptasi
dengan tenaga kesehatan, memahami peran perawat dan bagaimana cara berkomunikasi
atau berinteraksi dengan pasien. Semua hal itu kelak akan menjadi bekal nanti
bagi mahasiswa saat melakukan praktik keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana
keadaan ruangan (jenis, fungsi, nama kepala ruangan dan wakil, inventaris,
model yang digunakan dalam pembagian tugas perawat) khususnya ruang mawar?
2) Fasilitas
apa yang tersedia di dalam ruangan mawar?
3) Bagaimana
tentang SDM keperawatannya, serta jadwal dan shiftnya?
4) Bagaimana
peran dan fungsi perawat yang dilihat dalam suatu ruangan?
5) Apa
salah satu kompetensi keperawatan yang dilakukan saat observasi?
6) Apa
kelebihan dan kekurangan pada salah satu tindakan keperawatan?
7) Apa
masalah - masalah yang dihadapi oleh ruangan yang berpengaruh pada pelaksanaan
tindakan keperawatan?
8) Bagaimana
kesan dan pesan dari kepala ruangan dan staff ruangan bagi mahasiswa?
C. Tujuan
1.
Tujuan umum:
Setelah
mengikuti orientasi mahasiswa mengenal lingkungan RSUP Sanglah Denpasar Bali
dan memahami peran serta fungsi profesi perawat di lapangan klinik.
2.
Tujuan khusus:
a)
Mengenal secara langsung lingkungan RSUP Sanglah
b) Memahami peran dan fungsi perawat di
klinik
c) Memahami peran dan fungsi tim kesehatan
lainnya
d)
Meningkatkan kerjasama mahasiswa dalam kelompok dan memberikan pengalaman berinteraksi (wawancara) khususnya komunikasi
interpersonal
e)
Mampu menganalisis suatu tindakan antara teori dan hasil observasi
f)
Mengetahui masalah – masalah yang dihadapi ruangan yang berpengaruh terhadap
tindakan perawatan
g)
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan laporan.
D. Manfaat Penulisan
a) Menambah
pengetahuan tentang lingkungan rumah sakit
b) Mengetahui
struktur, fasilitas, SDM dalam suatu ruangan
c) Mendapatkan
gambaran tentang tindakan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Observasi
Ruangan
1. Observasi Ruang Mawar
Nama
kepala ruangan : I Gst Ayu
Murdani, S. Kep., Ns.
Administrasi : Desak Ketut
Mariati
Inventaris : Ni Ketut
Derta
Perawat
Primer I : Desak
Putu Suarti
Perawat
Associate I : 1. Ni Wayan
Sri Laksmi
2.
Ketut Ari Padma
3.
Putu Erna Suciati
4.
Evi Dwi J.
Perawat
Primer II : Ni Ketut
Suartini
Perawat
Associate : 1. Ni Made Yuliani
2.
I.A. Kencani
3.
Ni Wayan Poniati
4.
Agung Herdrayana
Perawat
Primer III : L. A.
Astiti
Perawat
Associate : 1. I Komang
Yustiati
2.
R. D. Yeni M.
3.
Sri Lestari
4. Putu Eka Ariasih
Fungsi Dari Ruang Mawar
: IRNA D.
Berfungsi
merawat pasien dengan gangguan saraf
(neurologi) namun kini digunakan pula untuk tempat titipan lainnya
karena keterbatasan ruangan.
a) Model Yang Di Gunakan Dalam
Pembagian Tugas Perawat :
Menurut Marquis dan
Huston (1998)
Model
yang digunakan dalam pembagian tugas perawat adalah :
1.
Model Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri
atas anggota yang berbeda - beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien perawat ruangan dibagi menjadi 2 - 3 tim atau grup yang
terdiri atas tenaga profesional teknikal dan pembantu dalam satu kelompok kecil
yang saling membantu
2.
Model Primer
Metode
penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah
sakit. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan
dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
3.
Model modifikasi tim - primer
Penggunaan
model ini didasarkan pada beberapa alasan yaitu :
a.
Keperawatan primer tidak digunakan
secara murni, karena PP harus berlatarbelakang pendidikan S1 keperawatan atau
setara
b.
Keperawatan tim tidak digunakan secara
murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfrogmentasi pada berbagai tim
c.
Karena saat ini perawat yang ada di
rumah sakit sebagian besar adalah lulusan SPK maka akan mendapat bimbingan dari
PP/ Ketua tim tentang asuhan keperawatan.
Model
yang digunakan dalam pembagian tugas perawat di Ruang Mawar adalah model
modifikasi Tim-Primer (kolaborasi) karena sebagian besar perawat berlatarbelakang
pendidikan Akademi Perawat dan pembagian tugas berdasarkan shift. Jadwal
terdiri dari pagi, sore, malam, dan libur.
b).
Inventaris di Ruang Mawar :
- Tabung
oksigen
- Stetoskop
- Termometer
- Spignomanometer
- Kursi
roda
- Ember
merah dan ember hitam
- Bed
- Tiang
tempat infuse
- Siringe
pump
- Infusion pump
- EKG
- Bengkok
- Set
LP
- Set
rawat luka
- Meja
- Kursi
- Troli
2.
Fasilitas
Dan Fungsi Tiap Ruangan
1. Ruang
pasien single I dan II
Fungsi : Merawat dan memberi asuhan keperawatan
pasien.
Fasilitas :
·
1 buah bed
·
1 buah meja + lemari
·
1 buah kursi
·
1 buah tiang tempat infuse.
2. Dapur
Fungsi : Tempat menyiapkan makanan untuk pasien.
Fasilitas :
·
Kompor
dan beberapa perlengkapan memasak lainnya.
3. Gudang
I
Fungsi : Tempat penyimpanan alat - alat untuk
keperluan pasien.
Fasilitas :
·
File asuhan keperawatan
·
File obat
·
Beberapa tabung O2
4. Gudang
II
Fungsi : Tempat penyimpanan alat - alat untuk
keperluan pasien.
Fasilitas :
·
Tabung oksigen
·
Kursi roda
5. Kamar
Tindakan
Fungsi : Tempat pengaduan keluhan dari pasien.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
Lemari
·
Beberapa file-file.
6. Kamar
pasien I (Internal) dan II (Neurologi)
Fungsi : Tempat merawat dan memberi asuhan
keperawatan kepada pasien.
Fasilitas
masing - masing ruanga :
·
13 buah bed
·
13 buah meja + lemari
·
13 buah kursi
·
13 buah tempat infuse
·
Beberapa tabung oksigen.
7. 5
kamar mandi
Fungsi : Keperluan MCK bagi tenaga medis, pasien
dan keluarga pasien.
Fasilitas :
·
Bak mandi
·
Gayung
·
Closet.
8. Ruang
Teaching
Fungsi : Tempat konsultasi para tenaga kesehatan
tentang kesehatan pasien.
Fasilitas :
·
10 buah kursi
·
10 buah meja.
9. Ruang
spolhook
Fungsi : Tempat untuk membersihkan alat - alat
medis yang telah digunakan pasien sehingga dapat digunakan lagi.
Fasilitas :
·
Tempat mencuci alat
·
Baskom
·
Troli, sekup dan sapu.
10. Ruang
Persiapan Alat
Fungsi : Tempat mempersiapkan alat-alat yang
akan digunakan pasien.
Fasilitas :
·
Infus
·
Alat - alat injeksi, dll.
11. Ruang
Perawat
Fungsi : Tempat menyimpan perlengkapan perawat.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
Buku.
12. Ruang
Dokter Muda
Fungsi : Tempat pertemuan para dokter muda.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
Rak buku
·
Toilet.
13. Ruang
Dokter I dan II
Fungsi : Tempat penyimpanan perlengkapan dokter.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
Rak buku, file-file medis.
14. Ruang
Kepala Ruangan
Fungsi : Tempat Kepala Ruangan.
Fasilitas :
·
Meja
·
Buku + rak
·
Kursi
·
File-file ruangan mawar.
15. Ruang
Jaga Perawat (Nurse Station)
Fungsi : Tempat konsultasi tenaga kesehatan
dengan pasien.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
Rak buku
·
Kipas angin
·
File-file pasien.
16. Meja
Informasi
Fungsi : Tempat memperoleh informasi ruang mawar.
Fasilitas :
·
Meja
·
Kursi
·
File-file.
17. Fasilitas
lain yang tersedia di ruang mawar untuk pasien
:
·
EKG
·
Siringe pump
·
Infussion pump
·
Set LP
·
Set rawat luka
·
Banging.
3.
SDM
Keperawatan, Jadwal Rotasi Dan Shift
1. Jumlah
pegawai di ruang mawar
a. Jumlah
perawat : 17 orang
Dengan
rincian pendidikan :
·
SPK sebanyak 2 orang
·
S1 Keperawatan sebanyak 3 orang
·
Akademi keperawatan sebanyak 12 orang
b. Jumlah
administrasi : 1orang
c. Jumlah
clening service : 5 orang
2. Jadwal
rotasi
Jadwal
rotasi metropolitan dimana jadwal tiap perawat dibagi menjadi berikut :
a. Shift
pagi sebanyak 2x, pukul 07.00 - 13.00
b. Shift
sore sebanyak 2x, pukul 13.00 – 19.00
c. Shift
malam sebanyak 2x, pukul 19.00 – 07.00
d. Libur
sebanyak 2x
Shift
tiap perawat dibagi mejadi berikut : Pagi, sore, dan malam.
4.
Peran
Dan Fungsi Perawat
1. Peran
Perawat menurut Doheny (1982)
a. Care
giver, sebagai pemberi asuhan keperawatan
b. Client
advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien
c. Consellor,
sebagai pemberi bimbingan atau konseling klien
d. Educator,
sebagai pendidik klien
e. Collaborator,
sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerjasama dengan
tenaga kesehatan lain
f. Coordinator,
sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber - sumber dan potensi klien
g. Change
agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan perubahan - perubahan
h. Consultant,
sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah klien.
2. Fungsi
perawat menurut Kozier (1991)
a. Fungsi
Keperawatan Mandiri
Tindakan keperawatan mandiri
(independen) adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan atas inisiatif
perawat itu sendiri dengan dasar pengetahuan dan keterampilannya misalnya
membantu memecahkan masalah yang dihadapi atau mendelegasikan pada anggota
perawat yang lain dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya.
b. Fungsi
Keperawatan Delegatif
Tindakan keperawatan delegatif
(dependen) adalah aktivitas keperawatan yang dilaksanakan atas intruksi dokter
atau dibawah pengawasan dokter dalam melaksanaan tindakan rutin yang spesifik.
c. Fungsi
Keperawatan Kolaboratif
Tindakan keperawatan kolaboratif
(interdependen) adalah aktivitas yang dilaksanakan atas kerjasama dengan pihak
lain atau tim kesehatan lain.
3. Peran
Dan Fungsi Perawat Yang Dilihat Saat Orientasi
a. Kepala
Ruangan
·
Collaborator, kepala ruangan
mendiskusikan masalah kesehatan pasien dengan dokter
·
Coordinator, kepala ruangan mengontrol
seluruh tindakan dari PA dan PP
·
Fungsi keperawatan kolaboratif, kepala
ruangan mendiskusikan kesehatan pasien
dengan dokter.
b. Perawat
Primer
·
Coordinator, PP mengontrol sluruh
tindakan perawatan yang dilakukan oleh PA.
·
Fungsi keperawatan mandiri (independen),
PP menyiapkan penyuluhan untuk pasien yang akan pulang.
·
Fungsi keperawatan kolaboratif
(interdependen), PP mendiskusikan masalah kesehatan pasien dengan kepala
ruangan.
c. Perawat
Associate
·
Care giver, PA mendokumentasikan hasil
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
·
Fungsi keperawatan mandiri, PA mengganti
infuse pasien.
·
Fungsi keperawatan delegatif, PA memberi
obat kepada pasien atas instruksi dokter.
·
Fungsi keperawatan kolaboratif, PA
mendiskusikan masalah kesehatan pasien dengan PP.
5.
Hasil
Wawancara Kesehatan Dengan Pasien
1. Nama : Bapak T.
Umur : 65 tahun
Jenis
kelamin : Laki - laki
Asal : Klungkung
Penyakit : Lever
Gejala
awal : Usus buntu setelah
dioperasi kambuh lagi jadi sakit lever
MRS : 31 januari 2011
Dokter : -
Perawat : Sri Lestari
Diet : BB
Kondisi
pasien saat diwawancarai : Badan terasa panas dan pusing.
2. Nama : Ibu S.
Umur : 60 tahun
Jenis
kelamin : Perempuan
Asal : Br.Dukuh Sari,
padangsambian Kaja
Penyakit : Vertigo , Diabetes militus
Gejala
awal : Pusing awal pada kepala
bagian bawah
MRS : 29 januari 2011
Dokter : -
Perawat : Evi Dwi J
Diet : BB
Kondisi
pasien saat diwawancarai : Masih ingin muntah, merasa mual yang
terjadi tiba – tiba.
3. Nama : Ibu R.
Asal : Gianyar
Umur : 45 tahun
Jenis
kelamin : Perempuan
Penyakit : Cardiomegaly, Gagal ginjal
Gejala
awal : muntah - muntah, kaki
bengkak
MRS : januari 2010
Dokter : -
Perawat : Sri Lestari
Diet : BB
Kondisi
pasien saat diwawancarai : Nafsu makan normal, disarankan minum
air
sediki, kencing susah.
B. Observasi
Tindakan Keperawatan.
1)
Injeksi
(menurut observasi)
Menurut
observasi yang kami lakukan di ruang mawar RSUP Sanglah pada hari Rabu, 02
Februari 2011 perawat melakukan injeksi pada lengan pasien DM (Diabetes
Melitus).
Langkah
- langkah yang dilakukan yaitu :
1)
Perawat menyiapkan alkohol, kapas,
suntikan obat (insulin)
2)
Mengambil kapas yang berisi alkohol
kemudian usapkan pada bagian yang akan disuntikan
3)
Selanjutnya mengatur dosis obat
yang akan diberikan
4)
Perawat melakukan injeksi pada pasien
dengan sudut kira dengan kemiringan 45°
5)
Mengusapkan kapas pada bagian yang telah
disuntikan.
2)
Injeksi
(menurut teori)
Injeksi Subkutan adalah menyuntikkan
obat ke jaringan ikat longgar di bawah kulit. Karena jaringan seperti subkutan
tidak memiliki banyak pembuluh darah seperti otot, maka penyerapan obat lebih
lama daripada penyuntikkan intramuskular. Namun, obat akan diserap penuh jika
sirkulasi darah klien normal. Karena jaringan subkutan memiliki reseptor nyeri,
klien sering mengalami rasa tidak nyaman.
Memberikan obat melalui
suntikkan di bawah kulit yang dilakukan pada lengan atas sebelah luar, pada
bagian luar daerah dada dan tempat lain yang dianggap perlu (misalnya pemberian
insulin pada pasien diebetes).
Cara
Penyuntikan :
1)
Permukaan kulit didesinfeksi lalu
diangkat sedikit dengan tangan kiri
2)
Jarum ditusukan dengan lubangnya
menghadap ke atas dan membentuk sudut 45° dengan
permukaan kulit
3)
Penghisap spuit ditarik sedikit. Bila
ada darah obat jangan dimasukkan tapi kalau tidak ada darah obat dimasukkan
perlahan-lahan
4)
Setelah obat masuk semua jarum dicabut
dengan cepat. Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol.
3)
Menganalisis
Tindakan Keperawatan
A. Kelebihan :
1. Pada
saat observasi, perawat melakukan pengaturan dosis obat, sedangkan pada teori
tidak dicantumkan tentang pengaturan dosis tersebut.
B.
Kekurangan :
1. Tidak ada kekurangan. Karena antara
hasil observasi yang diperoleh sudah sesuai dengan teori yang ada.
4)
Masalah
yang dihadapi ruangan dalam melakukan tindakan
1. Alat-alatnya
terbatas dan harus disterilkan terlebih dahulu, sehingga pasien sering mendapat
keterlambatan dalam pelayanan.
2. Kurangnya
persediaaan handscoon. Sehingga dokter dan perawat sering tidak menggunakan
handscoon.
3. Ketika
menghubungi dokter, sering terjadi gangguan komunikasi.maka dari itu dokter sering
datang terlambat ke ruangan dan salah informasi.
5)
Kesan
dan Pesan dari Kepala ruangan
Setelah kami selesai melakukan
observasi di ruangan mawar RSUP Sanglah, ada beberapa kesan dan pesan yang
disampaikan kepada kami oleh kepala ruangan yaitu:
·
Kesan
:
1.
Selama kami melakukan observasi tindakan
yang dilakukan sudah menunjukkan sikap yang sopan, santun dan ramah.
2.
Aktif bertanya pada beberapa perawat.
3.
Aktif dan tanggap mengikuti perawat saat
melakukan tindakan.
·
Pesan
:
1.
Meningkatkan penguasaan bahasa asing
untuk menghadapi globalisasi.
2.
Jangan mudah putus asa dan sabar dalam
menghadapi masalah dalam rumah sakit.
3.
Jika menemukan kesulitan jangan pernah
malu bertanya pada perawat senior.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan :
Dari hasil observasi di ruangan Mawar RSUP
Sanglah Denpasar pada Rabu, 02 Februari
2011, dapat kami simpulkan bahwa Ruang mawar merupakan ruangan yang dikhususkan
untuk para pasien neorologi atau saraf.
Namun karena keterbatasan ruangan dan banyaknya jumlah pasien maka Ruang Mawar
tidak hanya menangani pasien Neurologi, tetapi ada juga beberapa pasien non
Neurologi.
Kami juga dapat menyimpulkan bahwa
teori yang diterapkan pada tindakan - tindakan keperawatan banyak memiliki
perbedaan dengan SOP. Dimana sama seperti ruangan - ruangan lain RSUP Sanglah,
ruang mawar juga memiliki kekurangan dan kelebihan.
B.
Saran
– Saran
Sebagai perawat pemula jadikanlah
observasi sebagai sebuah tambahan wawasan dan sebagai bekal untuk ke depan
dalam melakukan praktik selanjutnya. Dalam melakukan observasi seharusnya data
yang diperoleh sesuai dengan hasil wawancara dan fakta yang kita lihat.
Sebagai seorang perawat, kita harus
bisa berpikir dan bertindak secara teliti dalam menganilisa setiap tindakan. Setiap
tindakan yang kita lakukan harus selalu berpedoman pada standar yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnanto.2004.Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan
Profesional.Jakarta: EGC.
Nursalam.2009.Manajemen
Keperawatan :Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta:
Salemba Medika.
Potter&Perry.2005.Fundamental Keperawatan edisi 2.Jakarta:EGC.
Tim Depkes RI & WHO.1991.Prosedur Perawatan Dasar.Jakarta : Depkes RI.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya teman - teman, untuk menjadikan blog ini semakin berkualitas dan bermanfaat. Terima Kasih :)